Sabtu, 15 Oktober 2011

Kepala Pria Ini Hancur Terkena Baling-baling Pesawat Terbang

Seorang warga Kabupaten Sinjai ditemukan tewas terkena baling-baling pesawat SMAC PK-ZAQ type C-212-200 yang siap landas di Bandara Hasanuddin Lama , Sabtu (15/10/2011) pagi. Warga tersebut ditemukan tewas dengan bagian kepala hancur hingga tidak bisa dikenali lagi.

Menurut Manager Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Hasanuddin Kintoron, kejadian berawal saat pesawat yang diterbangkan dalam rangka latihan lokal penampilan Pilot dan Copilot. Ketika itu, pesawat dalam keadaan siap tinggalkan landasan dan telah mendapat arahan dari tower bandara untuk terbang.

Pesawat yang dibawah Capten Wahyudi dan Co pilotnya Syamsul Rijal tiba-tiba mendengar suara aneh di bagian baling-baling kanan pesawat tersebut sehingga ia menunda penerbangan pesawat tersebut.

Namun, mereka kaget setelah melihat seorang pria terkapar di bawah baling-baling kanan pesawat dengan keadaan bagian kepalanya hancur.

Diketahui pria atas nama Zainuddin (28) warga Dusun Baruttu, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupatena Sinjai. Dari tubuh korban juga ditemukan dua kartu tanda pengenal atas nama yang sama namun alamat yang berbeda. Satu kartu tanda pengenalnya beralamat di Kabupaten Sinjai dan satunya lagi beralamat di Gorontalo.

Menurut paman korban Abdul Gani, pria kelahiran 30 Mei 1978 tersebut memiliki seorang istri Eda dan dua anak perempuan yang tinggal di kampung halamannya. Warga yang kesehariannya seorang petani tersebut kerap keluar kota karena memiliki kebun di Kel Induha, Kecamatan La Tambaga, Kabupaten Kolaka.

Abdul gani juga menegaskan bahwa korban dipastikan keluarganya setelah melihat pakaian korban yang mengenakan kemeja merah bergaris putih dan bercelana puntung. " Kami juga mengenali korban dari jenggot tipis yang berada di bawah bibirnya, " kata Gani pada wartawan.

Pencarian pihak keluarganya juga berawal saat sejumlah keluarganya mendengar kabar adanya orang desa Baruttu yang tewas di bandara. Karena seluruh penduduk di desa tersebut memiliki hubungan keluarga sehingga pihak keluarga korban menghubungi keluarganya yang berada di Makassar untuk mengecek kebenaran dari informasi tersebut.

" Korban terkahir diketahui berada di Desa Baruttung bersama keluarganya
Sejumlah pihak keluarga yang ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara hingga kini masih mempertanyakan keberadaan keluarganya di sekitar bandara tersebut.

General Manager Angkasa pura I Bandara Internasional Hasanuddin Rachman Syafrie mengatakan pihaknya masih menyelelidiki penyebab dan keberadaan korban di sekitar pesawat tersebut.
"Korban diketahui mendekati pesawat yang take off sehingga terkena baling-baling pesawat, " terang Syafrie.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan membentuk tim investigasi yang terdiri dari Angkasa Pura V Bandara, PT Angkasa Pura I Pusat dan Bandara Hasanuddin, serta Makassar Air Traffick Center, untuk menyelidiki kasus tersebut
aneh semua | tribun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar