Arab Saudi Tetapkan Idul Adha jatuh pada tanggal 6 November - Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 6 November 2011. Berarti wukuf di Arafah jatuh pada Sabtu tanggal 5 November 2011.
Pengadilan menegaskan bulan telah tampak pada hari Kamis 27 Oktober 2011, dengan demikian, Jumat (28/10/2011), sudah masuk bulan Dzulhijjah 1432 Hijriyah, dikutip okezone dari Saudi Gazette, hari ini.
Tak berbeda dengan di Tanah Air, dua ormas Islam terbesar di Tanah Air yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dipastikan akan melaksanakan salat Idul Adha pada hari yang sama, yaitu Minggu 6 November 2011.
“Berdasarkan perhitungan dengan sistem Hisab Haqiqi dengan markas Tanjungkodok, Lamongan, insya-Allah Hari Raya Idul Adha 1432 Hijriah akan bareng (bersamaan),” kata Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim H Nadjib Hamid, di Surabaya, belum lama ini.
Di waktu bersamaan, Wakil Ketua PWNU Jatim H Sholeh Hayat mengatakan Idul Adha 1432H memang ada peluang besar untuk bersamaan antara NU, Muhamadiyah, dan pemerintah.
“Salah satu indikasinya adalah ijtimak akhir Dzulqa`dah terjadi pada hari Kamis 27 Oktober 2011 pada jam sekitar 02.56 WIB sampai dengan 04.11 WIB sesuai hitungan Hisab Khulashoh Al Wafiyah atau Hisab Haqiqi, sedangkan ketinggian hilal terjadi sekitar 6`27 sampai 7`23 derajat,” tuturnya.
Karena 1 Dzulhijjah 1432H jatuh pada 28 Oktober, maka 10 Dzulhijjah 1432 H atau Idul Adha 1432H akan jatuh pada hari Ahad 6 November 2011. “Insya-Allah, kita akan berlebaran Idul Adha bersamaan,” kata Sholeh.
Sementara itu, Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat pada hari Jumat 28 Oktober 2011 hari ini. Rapat sidang isbat ini akan dipimpin Wakil Menteri Agama, Nasarudin Umar. Karena, Menteri Agama Suryadarma Ali tengah menjalankan tugasnya di Arab Saudi sebagai Amirul Haj 1432 H/2011.
Untuk sidang isbat tersebut, Kementerian Agama juga akan menggelar pengamatan penampakan bulan di beberapa titik yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Di observatorium Hilal Lhok Nga, Aceh; Pekan Baru, Riau; Menara Timur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung; Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat; Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Bela-belu, Bantul, Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; SPD LAPAN, Biak, Papua; Makassar, Sulawesi Selatan; Samarinda, Kalimantan Timur; Nusa Tenggara Barat; Pantai Gebang, Madura; SPD LAPAN Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Selain itu pemerintah juga akan bekerja sama dengan pakar hisab rukyat yang tergabung di Badan Hisab Rukyat milik Ormas Islam.
aneh semua |okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar