Jika sebuah pertandingan lari maraton terlihat biasa saja bagi Anda, maka Anda harus melihat pertandingan antar 27 manusia kuat yang baru-baru ini berkompetisi lari maraton di bawah suhu nol derajat di Kutub Utara.
Pertandingan ini menjadi salah satu kompetisi “terdingin” di dunia. Dengan tajuk “Maraton Kutub Utara”, seluruh kompetitor yang berasal dari seluruh bangsa di dunia diharuskan berlari pada trek sepanjang 26,2 mil di atas es dan salju dengan suhu -32 derajat celcius.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Richard Donovan dari Irlandia. Donovan sendiri merupakan juara pertama kali maraton di Kutub Selatan, Antartika, pada 2002, sebagaimana dilansir Orange, Rabu (4/5/2011).
Dia juga berdedikasi pada pertandingan maraton di Gunung Everest, Pegunungan Himalaya dan Gurun Sahara.
Sebelum menyelenggarakan kontes di kutub utara, terlebih dahulu dia menjajal trek di sana. Donovan ingin mengetahui apakah kedua kutub di bumi ini sama-sama berkapasitas sebagai jalur untuk lari maraton. Dia pun ingin menjadi orang pertama yang menyelesaikan maraton di kedua kutub.
Trek maraton di kutub utara dia akui cukup sulit karena medannya yang tak seirama.
“Daerahnya tidak merata, kita akan menemukan medan yang bermacam-macam antara salju yang lembut, keras ataupun gumpalan salju yang berserakan, ditambah suhu yang begitu dingin sehingga pelari akan sulit mengatur suhu tubuh,” ujarnya.
Dengan waktu 4 jam 54 menit 3 detik, Istvan Toth dari Hungaria, menjadi pemenang kompetisi tersebut.
Richelle Turner asal Australia merupakan pelari wanita tercepat dengan lama waktu selama 6 jam 3 menit dan 6 detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar