Sepanjang tahun 2011, konflik lingkungan masih terus terjadi, bahkan mengalami peningkatan. "Sampai dengan 30 November 2011, tercatat ada 102 konflik sumber daya alam," ungkap Mukri Friatna, Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi Walhi. Ditemui dalam konferensi pers evaluasi akhir tahun Greenpeace, Kamis (22/1/2011) di Jakarta, Mukri mencontohkan pencemaran lingkungan, hingga Januari 2011 tercatat 79 kasus. "Angka konflik terbesar dipimpin oleh kebun kelapa sawit dan pertambangan. Jadi, pelakunya masih sama," jelas Mukri sambil mengungkapkan konflik itu pun belum mencakup wilayah yang tidak terekspos.
Konflik berujung pada kriminalisasi masyarakat adat dan lokal. Tercatat bahwa ada 123 orang ditahan, 67 orang ditembak serta 9 di antaranya meninggal. Salah satu penyebabnya adalah masalah agraria dan tumpang tindih pemanfaatan hutan. Selain itu, karena ada kebijakan yang dipakai untuk mengkriminalisasi masyarakat.
Sumber konflik lain adalah adanya Undang-undang Penanaman Modal. Hak usaha yang sebelumnya hanya 35 tahun, kini menjadi lebih panjang hingga 95 tahun. Di sisi lain, meski konflik bertaburan, perusahaan seringkali mengaburkan substansi permasalahan dengan memakai beberapa nama untuk satu perusahaan.
Menurut Mukri, kalangan legislatif harus memerhatikan konflik lingkungan yang terjadi. Konflik mesti diselesaikan agar masyarakat tidak menjadi korban.aneh semua via kompas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih disibukkan dengan segala kegiatan internasional di luar negeri. Tapi di Tanah Air, kabar tak mengenakkan justru tertuju pada Istana. Kaca anti-peluru yang digunakan untuk mobil dinas Presiden dianggarkan mencapai Rp704 juta lebih.
Informasi harga kaca anti-peluru itu tertuang dalam Pengumuman Lelang di situs resmi Sekretariat Negara. Dengan nomor pengumuman lelang, Peng- 90 /SP/P2BJ/Bid-I/10/2011 diumumkan bahwa anggaran kaca anti-peluru untuk mobil Presiden di tender secara terbuka. Sekretariat Negara melalui Tim Pengadaan Barang/Jasa Bidang Sarana (P2BJ), Prasarana Fisik Bangunan, Taman, Cleaning Service , Kendaraan Bermotor, Kesehatan, Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor sudah membuka lelang sejak 21 sampai 31 Oktober 2011 lalu.
Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang dilakukan di Sekretariat P2BJ Sekretariat Presiden Bidang I di Jalan Veteran No.16 Gambir, Jakarta Pusat. Dalam pengumuman pembukaan tender disebutkan, paket pekerjaan pengadaan dan pemasangan kaca belakang (anti-peluru) Mercedes Benz S600 L kendaraan dinas Sekretariat Presiden senilai Rp704.657.525. Sumber pendanaan berasal dari APBN-DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Sekretariat Presiden Tahun 2011.
Dalam pengumuman itu tidak disebutkan alasan penggantian kaca belakang mobil. Apakah karena rusak atau memang sudah waktunya diganti.
Hingga kini, juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, belum memberikan jawaban. Begitu juga Staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, belum memberikan respons aneh semua via http://rimanews.com/
Inilah Kronologi Tragedi Pembantaian Mesuji Lampung - TRAGEDI kemanusiaan, berupa pembantaian warga di wilayah Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, merupakan bukti praktek mafia dalam penggunaan alat negara sebagai centeng pengusaha, untuk memarjinalkan rakyat.
Menurut Mayjen (Purn.) TNI Saurip Kadi, ketika pengusaha bisa menggerakkan alat negara seperti polisi, untuk mengusir bahkan membunuh rakyat, maka pemerintahan ini sama artinya pemerintahan yang dijalankan dengan cara-cara mafia, dimana Presiden SBY sebagai pimpinan tertingginya. “Nah, kalau dalam satu komplotan mafia itu, pimpinan tertingginya disebut gembong mafia. Maka SBY sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan, sebagai gembong mafia,” tegas Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD ini, kepada matanews.com, Jumat (16/12).
Saurip Kadi yang ikut melakukan pendampingan dan memediasi pengaduan keluarga korban tragedi Mesuji, sangat menyesalkan praktek pembelian alat negara oleh pengusaha, yang justru digunakan untuk menyingkirkan rakyat dari tanah-tanah mereka. “Keberpihakan pemerintah justru kepada pengusaha, bukan kepada rakyatnya sendiri,” ujar Saurip.
Dalam tragedi kemanusiaan Mesuji, diperkirakan sekitar 30 korban tewas terbunuh dengan cara-cara biadab, terkait sengketa tanah antara rakyat dengan pengusaha perkebunan sawit wilayah Mesuji, Lampung dan Sumatera Selatan.
Guna pengungkapan tragedi Mesuji yang sebelumnya dipaparkan di DPR, pemerintah akhirnya membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), untuk melakukan investigasi dan penelusuran kasus pembantaian tersebut. TGPF Kasus Mesuji, yang diketuai Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana juga mengikutkan unsur Komnas HAM, kepolisian, kementerian Kehutanan, Pihak Pemda serta kalangan perguruan tinggi.(*d/che)aneh semua
Pria Ini Nekat Bakar Diri di Depan Istana Negara - Tiga hari sebelum melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara, Sondang Hutagalung tidak pulang ke rumah. Ibunda Sondang, Saur Dame Sipahuruk justru mendapat kabar dari teman Sondang, perihal putranya dirawat di RSCM.
“Hari Senin ia (Sondang) berangkat ke kampus (Universitas Bung Karno/UBK), tapi sampai Rabu tidak pulang-pulang,” ujar Saur Dame di Jakarta, Sabtu (10/12/2011).
Selama tiga hari itu, Saur mencari anaknya dengan cara menelepon handphonenya. “Tapi tidak diangkat,” lanjutnya.
Menurut Saur, putranya selalu pulang pergi ke kampus-rumah yang terletak di kawasan Tambun, Bekasi. Hanya sesekali saja Sondang tidak pulang, karena menginap di kost temannya.
Selama kuliah di Fakultas Hukum UBK, anaknya tak pernah ada masalah. Tak ada gelagat anaknya memiliki ideologi ekstrim. “Kalau di rumah, yang diomongin ya soal kuliahnya,” tambahnya.
Diguncang Gempa, Warga Bali Panik Tidak menimbulkan Tsunami - Guncangan gempa yang terjadi di bagian Selatan Denpasar, Bali pada pukul 110.16 Wita membuat warga Bali panik. Mereka berhamburan di jalan untuk menghindari dampak gempa. Pantauan di lapangan, gempa tersebut dirasakan sekira satu menit. Gempa dengan kekuatan besar ini juga membuat sejumlah bangunan yang ada di Denpasar bergetar, Kamis (13/10/2011).
Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Wayan Suwardana mengatakan gempa tersebut tidak menyebabkan gelombang tsunami. Meski demikian, dia meminta agar warga tetap waspada.
“Gempa dirasakan hampir seluruh warga di Bali, namun gempa ini tidak menyebabkan gelombang tsunami,” kata Wayan saat dikonfirmasi okezone.
Hingga saat ini, belum ada keterangan mengenai kerusakan maupun korab jiwa dalam guncangan gempa ini.
Sebelumnya gempa menguncang Bali dengan kekuaran 6,8 skala richter dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terletak di 9,89 lintang selatan 114, 53 bujur timur, atau 143 kilometer arah barat daya Nusa Dua Bali. aneh semua
Sedot Pulsa Pelanggan Tifatul Black List 60 Content Provider Nakal - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkoinfo) Tifatul Sembiring menegaskan kerjasama dengan BRTI dan operator pihaknya telah mem-black list (daftar hitam) 60 content provider nakal sejak bulan Juli 2011 lalu. "Para konten provider yang di-black list ini tidak boleh lagi menjalin bisnis dengan operator," kata Tifatul di kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (6/10/2011).
Penegasan itu disampaikan Tifatul menyusul maraknya pencurian pulsa (sedot pulsa) yang terbukti melakukan content provider maupun operator. "Jadi kemarin kita sudah ketemu dengan 10 operator maka kita sekali lagi memperingatkan untuk menyetop layanan yang dicurigai dengan layanan penyedot pulsa," kata Tifatul
Menurut Tifatul, setelah ditemui dan kenali maka yang menyedot pulsa itu dengan nomornya empat karakter ABCD saya sebut begitu."Kalau 08XXXXXXX yang panjang itu bisanya melakukan penipuan,"katanya.
Kendati demikian, Tifatul mengatakan seringkali nomor itu berganti kendati yang empat karakter itu lebih mudah diputus. "Kita sudah mendapatkan 9.000 laporan dari masyarakat sejak awal Juli 2011 di Nomor Pengaduan 159 BRTI dan kita masih buka terus," ujarnya.
Demikian pula, kata dia, lebih dari 90% di follow-up (ditindaklanjuti). "Jadi masyarakat diminta tidak mudah merespon sesuatu jangan yes-yes aja . Reg dan Unreg. Hari Selasa kita akan bertemu dengan BRTI dan Menkominfo dan Bareskrim Polri dan kita akan mencermati lebih dalam siapa yang melakukan pencurian pulsa dan itu adalah kriminal," katanya.aneh semua
Foto Nunun di Situs Interpol Bikin Malu Wajah Indonesia - Pengamat politik Universitas Padjajaran Bandung, Dede Mariana, menilai terpampangnya foto Nunun Nurbaetie, tersangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di situs interpol internasional berdampak buruk pada wajah Indonesia di mata pergaulan internasional.
"Itu sangat memalukan bangsa Indonesia di mata dunia," kata Dede Mariana, Rabu, 15 Juni 2011.
Hingga kini, istri bekas Wakil Kepala Kepolisian RI itu masih buron. Sejak KPK mengumumkan statusnya sebagai tersangka bulan lalu, keberadaan saksi kunci pemilihan Deputi Senior Gubernur BI itu masih misterius.
Dirjen Keimigrasian sempat melacaknya di tiga negara, yakni Singapura, Thailand, dan Kamboja. Bahkan beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sempat mendeteksi keberadaan Nunun di Phnom Penh, namun tidak disebutkan secara pasti lokasinya.
Menurut Dede Mariana, lambatnya penanganan kasus Nunun bisa berpotensi memperburuk citra bangsa Indonesia di mata dunia sehingga perlu adanya upaya kongkret dari KPK untuk segera membawanya kembali ke Tanah Air. "Harus ada negosiasi antara KPK dan Pak Adang (suami Nunun)," kata Dede. "Ini menyangkut pencitraan bangsa Indonesia juga."
Penegakan hukum di Indonesia, menurut Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Kewilayahan Universitas Padjajaran Bandung itu, ada kecenderungan terjadinya perubahan pola pikir, khususnya penegak hukum dalam memperlakukan status tersangka bagi seseorang. "Seolah-olah tersangka itu terdakwa," kata Dede. Dengan begitu, tak sedikit tersangka lebih banyak yang memilih jalan pintas dengan melarikan diri.
Menurut dia, seseorang yang telah dinyatakan tersangka tidak langsung berubah jadi terdakwa. Dia bisa melakukan penjelaskan di pengadilan untuk selanjutnya hakim bisa menentukan apakah ia sudah layak sebagai terdakwa atau bebas. "Sekarang ini bila seseorang tersangka, maka ada kecenderungan langsung jadi terdakwa dan dibui," kata Dede. "Saya yakin Pak Adang sendiri pesimis dengan penegakan hukum di negeri ini."
Ia menilai akhir-akhir ini penegakan hukum di Indonesia kerap dijadikan alat politik. Masyarakat yang awalnya tidak tahu akhirnya ikut menghakimi karena derasnya pemberitaan media. Akibatnya, banyak penyelesaian kasus besar yang akhirnya tidak jelas. "Bahkan banyak yang menjadi korban," kata Dede.
Dalam laman Red Notice interpol tertanggal 14 Juni 2011, wajah Nunun terpampang dengan nama Nunun Daradjatun dengan tulisan Wanted di atasnya. Di bagian awal dijelaskan identitasnya, antara lain lahir di Sukabumi, berusia 60 tahun, dengan nama belakang Daradjatun suaminya, bukan nama aslinya, Nurbaetie.
Situs interpol di Indonesia (NCB) telah mengunggahnya di situs interpol.go.id. Di situ ditulis identitas dengan nama Nunun Nurbaetie Daradjatun dengan identitas pelanggaran korupsi. Nunun adalah tersangka kasus penyuapan cek pelawat anggota DPR Komisi Perbankan periode 2004-2009 dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangkan oleh Miranda Swaray Goeltom pada tahun 2004.
Anggaran Naskah Pidato SBY Rp1,9 M - Naskah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak murah. Mau tahu anggarannya? Sekitar Rp1,9 miliar.
Dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) 2011, di pos anggaran Pelaksaanaan Acara/Ke*protokolan Mensesneg, Keta tau sahaan dan Kearsipan di Ling kungan Setneg point 014, 015, 019 dicantumkan anggaran penyusunan pidato kenegaraan Presiden Yudhoyono sebesar Rp1,473 miliar.
Setneg juga mengalokasikan anggaran khusus untuk kurikulum naskah pidato di pos anggaran penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM. Total anggaran sekitar Rp1,9 miliar.
Angka itu bisa dibilang fantastis. Sebab, pekerjaan membuat naskah pidato Presiden SBY sudah melekat kepada staf-staf ahli Presiden. Jadi, untuk apa duit Rp1,9 miliar dicanangkan?
Menurut Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yuna Farhan, penyusunan pidato Presiden tidak perlu sebesar itu. Dewan Perwakilan Rakyat perlu mengkritisi.
Tidak perlu boros-boros membuat naskah pidato presiden jika isinya tidak bisa ditangkap jelas oleh rakyat. Tidak perlu mahal-mahal apabila pidato presiden isinya curahan hati (curhat)
"Setiap sen yang keluar harus diukur dari kinerjanya. Saya kira jumlah itu keterlaluan," ujarnya.
Jangan sampai negara membayar dobel untuk sebuah naskah pidato presiden, yang sebenarnya sudah bagian dari pekerjaan staf ahli. Ingat! jika pemerintah berbasis kinerja, setiap sen yang keluar harus diukur dari kinerja.
SBY: Saya, Istri dan Anak-Anak Bukan Capres 2014 - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) blak-blakan seputar calon presiden 2014. Ia janji istri dan 2 anaknya tidak akan mencalonkan diri. SBY juga tidak menyiapkan capres lain.
SBY menyampaikan hal ini saat memberi sambutan di acara Indonesian Young Leader yang diselenggaran oleh HIPMI dan Fakultas Ekonomi UI, di Hotel Ritz-Carlton, kawasan SCBD, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (9/6/2011).
"Saya memperkenalkan diri. Nama saya Susilo Bambang Yudhoyono. Jabatan saya, Presiden hasil pemilu 2004-2009. Saya bukan capres 2014. Istri dan anak-anak saya juga tidak akan mencalonkan diri," kata SBY yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
SBY menegaskan, dia juga tidak menyiapkan siapa-siapa di Pilpres 2014. "Biarlah rakyat dan demokrasi yang menentukan. Setiap orang punya hak untuk running for RI 1," ujarnya.
"Saya khawatir kalau tidak memperkenalkan diri, Erwin Aksa dan Saudara-saudara di sini dicurigai oleh orang-orang yang kegemarannya curiga, bisa-bisa dituduh menjadi tim sukses saya," lanjut SBY yang disambut tawa hadirin.
Ia menegaskan sekali lagi tidak akan maju di Pilpres 2014. "Saya insya Allah tidak akan maju di Pilpres 2014, karena saya sudah jatuh tempo. Jadi acara kita hari ini sah dan halal," kata SBY yang menurut UU memang tidak boleh mencalonkan diri lagi karena telah menjabat dua periode. Hadirin tertawa mendengar joke SBY.
Pernyataan SBY ini seakan menjawab pernyataan Ketua HIPMI Erwin Aksa yang sebelumnya mengatakan, sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh anak muda.
SBY lalu masuk ke inti acara dan membacakan "Presidential Lecture." Acara ini dihadiri pengusaha muda dan sejumlah menteri seperti Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Koperasi Syarif Hasan dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.