Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, meneteskan air matanya di depan wartawan, saat mengungkapkan alasannya mundur dari kursi orang nomor dua di Provinsi DKI Jakarta di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Raya Blok C17 nomor 48, Kuningan, Minggu (25/12/2011).
"Saya mundur karena ada 2 pihak. Kelompok pertama bilang, 'jangan Pak Pri nggak boleh mundur, sedikit atau banyak pak Pri masih bermanfaat. Kelompok kedua menyetujui saya mundur karena saya terlalu sabar," ungkap Prijanto.
Usai pernyataan tersebut, Prijanto terdiam sekitar 1 menit terdiam. Ia akhirnya tidak dapat menahan tangis. Air mata pun membasahi pipinya.
Prijanto juga mengaku tidak mengerti apa makna perkataan orang tentang bermanfaat atau tidaknya dirinya menjadi Wagub, karena pria kelahiran Ngawi 26 Mei 1951 ini merasa sudah bekerja sesuai norma, tugas, dan tanggung jawab.
"Akhir-akhir ini saya menilai saya tidak berarti jika melanjutkan Wagub, saya bekerja bukan mencari sesuap nasi, seperti amanat Sudirman, saya harus bekerja bermanfaat," ujarnya. aneh semua via http://www.tribunnews.com/2011/12/25/prijanto-menangis-merasa-tak-berarti-jadi-wagub
Tidak ada komentar:
Posting Komentar